Rabu, Oktober 22, 2008

BERITA EKONOMI:Saham Komoditas Rontok di Wall Street



New-York - Harga-harga saham sektor komoditas berjatuhan dan kembali menyeret pelemahan di bursa Wall Street. Investor juga masih merasa khawatir resesi belum akan menghilang.Pada perdagangan Selasa (21/10/2008), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 231,77 poin (2,50%) ke level 9.033,66.
Nasdaq juga melemah tajam hingga 73,35 poin (4,14%) ke level 1.696,69 dan Standard & Poor's 500 merosot 30,35 poin (3,08%) ke level 955,05.Setelah masalah kredit tampaknya sudah teratasi, investor kini mulai melihat ke sisi pendapatan korporasi.
"Pasar kredit sepertinya sudah membaik sedikit, namun di satu sisi setiap perusahaan akan mengatakan dalam proyeksi pendapatan mereka bahwa perekonomian sedang melemah," jelas Eric Kuby, chief investment North Star Investment Management seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/10/2008).Pengumuman perusahaan tambang reeport-McMoRan Copper & Gold tentang labanya yang anjlok tajam membuat harga sahamnya langsung merosot 10,8%.
Saham-saham sektor perminyakan dan pertambangan lain juga terus melemah dan memaksa bursa saham terus bergerak melemah.Demikian pula saham-saham teknologi juga sempat melemah menjelang keluarnya laporan keuangan dari Apple dan Yahoo. Namun pelemahan itu sedikit tertahan naiknya harga saham Apple hingga 3% setelah mengumumkan kenaikan laba hingga 26%.
Pelemahan harga saham-saham teknologi memaksa Nasdaq merosot lebih dari 4%."Beberapa perusahaan mencatatkan pendapatan kuartal yang meleset dan proyeksi yang lebih hati-hati sehingga mengalahkan sentimen perbaikan di pasar kredit," ujar analis Briefing.com dalam catatatan kliennya seperti dikutip dari AFP.Perdagangan saham di New York Stock Exchange masih mencatat angka terendah sejak 24 September dengan hanya 1,16 miliar lembar saham beralih tangan. Sementara di Nasdaq, hanya 2,19 miliar lembar saham yang beralih tangan.

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger